Jumat, 23 Desember 2016

perkembangan sosial emosional anak usia 18-24 bulan



EVALUASI PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL
USIA 18-24 BULAN
NO.
INDIKATOR
PERNYATAAN
NILAI
1
2
3
4
1
Emosi
Emosi menyenangkan
·       Ingin tahu






·       Gembira



·       Kasih sayang


-      Saat anak di ajak makan bersama, anak mencoba memainkan sendok dengan memukulkannya ke piring secara bertempo, sambil mengatakan kepada ibunya “ ting ting ting, bisa bunyi”
-      Anak tertawa dengan mengguling guling kelantai, ketika bermain tikus-tikusan dengan menggunakan sarung.
-      Anak tertawa dan memeluk ibunya ketika ibunya memberi nya sebuah jeruk.







Emosi tidak menyenangkan
·       Marah



·       Takut





·       Sedih


-      Anak mendorong temannya  ketika mainan nya di ambil sambil berteriak kencang “jaanngaann”
-      Anak menangis menjerit ketika lampu tiba-tiba mati. Dan anak mencoba menggapai benda atau orang yang ada disekelinlingnya untuk di pegang ketika lmapu tiba-tiba mati.
-      Anak nenujukkan sikap sedih dengan menangis ketika ia sedang melihat foto ayahnya di handpone.




2
Sosial
perilaku sosial
·       Meniru




·       Perilaku akrab



·       Membagi


-        Ketika anak melihat sebuah handpone anak mengarahkan hendpone tersebut ke telingahnya dengan mengatakan “halo” dan “iya”.
-        Anak mencoba meraih tangan temannya dengan memegang-megang jari-jari temnanya dan tersenyum.
-        Anak berbagi mainan dengan meminjamkan mainannya kepada temannya






Perilaku tidak sosial
·       Pembangkang






·       Agresif

-      ketika anak minta minum kepada ibunya, anak menyemprotkan dan membuang-buang air yang ada di gelas dan tidak mendengarkan ocehan ibunya dengan terus menyemprotkan air tersebut dari mulutnya.
-      Ketika anak ingin sebuah mainan, tetapi ibunya tidak memberikannya, Anak menjauh secara tiba-tiba ketika didekati oleh ibunya dengan menghentakkan kakinya sambil berteriak dan menangis berguling-guling di lantai.





LANDASAN TEORI
1.     Delapan tahap/fase perkembangan menurut Erikson memiliki ciri utama setiap tahapnya adalah di satu pihak bersifat biologis dan di lain pihak bersifat sosial, yang berjalan melalui krisis diantara dua polaritas. Adapun tingkatan dalam delapan tahap perkembangan yang dilalui oleh setiap manusia menurut Erikson adalah sebagai berikut :
Developmental Stage
Basic Components
Infancy (0-1 thn)
Early childhood (1-3 thn)
Preschool age (4-5 thn)
School age (6-11 thn)
Adolescence (12-10 thn)
Young adulthood ( 21-40 thn)
Adulthood (41-65 thn)
Senescence (+65 thn)
Trust vs Mistrust
Autonomy vs Shame, Doubt
Initiative vs Guilt
Industry vs Inferiority
Identity vs Identity Confusion
Intimacy vs Isolation
Generativity vs Stagnation
Ego Integrity vs Despair


  1. Otonomi vs Perasaan Malu dan Ragu-ragu : Masa kanak-kanak awal (early childhood) ditandai adanya kecenderungan autonomy-shame, doubt. Pada masa ini sampai batas-batas tertentu anak sudah bisa berdiri sendiri, dalam arti duduk, berdiri, berjalan, bermain, minum dari botol sendiri tanpa ditolong oleh orang tuanya, tetapi di pihak lain dia telah mulai memiliki rasa malu dan keraguan dalam berbuat, sehingga seringkali minta pertolongan atau persetujuan dari orang tuanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar