EVALUSI
PERKEMBANGAN SOSIAL-EMOSIONAL
USIA
12-18 BULAN
NO
|
INDIKATOR
|
PERNYATAAN
|
NILAI
|
|||
1
|
2
|
3
|
||||
1
|
EMOSI
Emosi
menyenagkan :
·
Rasa
ingin tahu
·
Gembira
·
Kasih
sayang
|
- Anak mulai membolak balikkan mainannya
dan mencobanya untuk membantingnya.
- Anak mulai bisa tertawa ketika diajak
bermain dengan teman sebayanya.
- Menunjukkan reaksi senang sambil
memeluk ketika anak dirangkul oleh ibunya.
|
||||
Emosi
tidak menyenangkan :
·
Marah
·
Takut
·
Sedih
|
-
Anak
menangis dan mengamuk sambil
menendang-nendang lantai ketika ibu melarangnya memainkan benda yang bukan
mainanya.
-
Anak
mengis ketika melihat hewan yang lebih besar dari tubuhnya.
-
Anak
menunjukkan reaksi sedih ketika orang tua meninggalkannya dirumah dengan
orang lain.
|
|||||
2
|
Sosial
Perilaku
sosial
·
Meniru
·
Perilaku
Akrab
·
Membagi
|
-
Anak
mulai menirukan kebiasan orang dewasa seperti bersin dan menirukan suara
binatang.
-
Anak
mulai senang bermain secara berkelompok dengan teman sebayanya.
-
Anak
mulai bisa berbagi mainan ketika bermain dengan teman sebayanya.
|
||||
Perilaku
sosial:
·
Membangkang
·
Agresif
|
-
Anak mulai bisa berpura-pura tidak mengerti ketika orang tua melarangnya
memainkan benda yang bukan mainannya.
-
Anak menangis dengan keras ketika orang tua tidak memenuhi permintaannya.
|
1. Landasan Teori
A. Menurut Lazarus (1991), emosi adalah
suatu keadaan yang kompleks pada diri organism, yang meliputi perubahan secara badaniah
dalam bernafas, detak jantung, perubahan kelenjar, dan kondisi mental, seperti
keadaan mengembirakan yang ditandai dengan perasaan yang kuat dan biasanya
disertai dengan dorongan yang mengacu pada suatu bentuk perilaku.
Emosi dapat pula dimengerti melalui
beberapa teori yang membahas tentang emosi. Walgito (1997), mengemukakan tiga
teori emosi:
1.
Teori sentral
Menurut
teori ini, gejala kejasmanian merupakan akibat dari emosi yang dilami oleh
individu: jadi individu mengalami emosi terlebih dahulu baru kemudian mengalami
perubahan-perubahan dalam kejasmaniannya. Sebagai contoh: orang menangis karena
merasa sedih.
2.
Teori periferal
Teori
ini dikemukakan oleh seorang ahli yang berasal dari amerika serikat bernama
Williams James (1842-1910). Menurut teori ini justru sebaliknya, gejala-gejala
kejasmanian bukannlah merupakan akibat dari emosi yang dialami oleh individu,
tetapi malahan emosi yang dialami oleh individu merupakan akibat dari
gejala-gejala kejasmanian.
3.
Teori
Kepribadian
Menurut
teori ini, emosi merupakan suatu aktivitas pribadi, dimana pribadi tidak dapat
dipisah-pisahkan dalam jasmani dan psikis sebagai dua substansi yang terpisah
karena itu, maka emosi meliputi pula perubahan-perubahan kejasmanian.
B.
Berdasar teori perkembangan dalam Papalia, olds, dan Feldman (2002) dan
Santrock (2002), menyatakan bahwa periode anak merupakan tahap awal kehidupan
individu yang akan menentukan sikap, nilai, perilaku, dan kepribadian individu
di masa depan. Menurut Broufenbrenner (dalam Santrock, 2000 dan Patmonodewo,
2000), perkembangan anak dipengaruhi oleh lima sistem lingkungan yang terdiri
dari : (1.) mikrosistem; (2.) mesosistem; (3.) eksosistem; (4.) makrosistem;
dan (5) kronosistem. Menurut Wenar (1994),lingkungan terdekat anak adalah
lingkungan yang terkait interpersonal, yang menekankan pada interaksi antar
individu sepserti antara anak dan orang tua, saudara kandung, teman sebaya dan
guru..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar