Jumat, 23 Desember 2016

evaluasi perkembangan sosial emosional anak usia 12-18 bulan


EVALUSI PERKEMBANGAN SOSIAL-EMOSIONAL
USIA 12-18 BULAN
NO
INDIKATOR
PERNYATAAN
NILAI
1
2
3

1
EMOSI
Emosi menyenagkan :
·       Rasa ingin tahu


·       Gembira


·       Kasih sayang



-      Anak mulai membolak balikkan mainannya dan mencobanya untuk membantingnya.
-      Anak mulai bisa tertawa ketika diajak bermain dengan teman sebayanya.
-      Menunjukkan reaksi senang sambil memeluk ketika anak dirangkul oleh ibunya.





Emosi tidak menyenangkan :
·       Marah





·       Takut


·       Sedih


-        Anak menangis dan  mengamuk sambil menendang-nendang lantai ketika ibu melarangnya memainkan benda yang bukan mainanya.
-        Anak mengis ketika melihat hewan yang lebih besar dari tubuhnya.
-        Anak menunjukkan reaksi sedih ketika orang tua meninggalkannya dirumah dengan orang lain.




2
Sosial
Perilaku sosial
·       Meniru



·       Perilaku Akrab


·       Membagi


-        Anak mulai menirukan kebiasan orang dewasa seperti bersin dan menirukan suara binatang.
-        Anak mulai senang bermain secara berkelompok dengan teman sebayanya.
-        Anak mulai bisa berbagi mainan ketika bermain dengan teman sebayanya.





Perilaku sosial:
·       Membangkang



·       Agresif

-        Anak mulai bisa berpura-pura tidak mengerti ketika orang tua melarangnya memainkan benda yang bukan mainannya.
-        Anak menangis dengan keras ketika orang tua tidak memenuhi permintaannya.






1.     Landasan Teori
A.    Menurut Lazarus (1991), emosi adalah suatu keadaan yang kompleks pada diri organism, yang meliputi perubahan secara badaniah dalam bernafas, detak jantung, perubahan kelenjar, dan kondisi mental, seperti keadaan mengembirakan yang ditandai dengan perasaan yang kuat dan biasanya disertai dengan dorongan yang mengacu pada suatu bentuk perilaku.
Emosi dapat pula dimengerti melalui beberapa teori yang membahas tentang emosi. Walgito (1997), mengemukakan tiga teori emosi:
1.     Teori sentral
Menurut teori ini, gejala kejasmanian merupakan akibat dari emosi yang dilami oleh individu: jadi individu mengalami emosi terlebih dahulu baru kemudian mengalami perubahan-perubahan dalam kejasmaniannya. Sebagai contoh: orang menangis karena merasa sedih.
2.     Teori periferal
Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli yang berasal dari amerika serikat bernama Williams James (1842-1910). Menurut teori ini justru sebaliknya, gejala-gejala kejasmanian bukannlah merupakan akibat dari emosi yang dialami oleh individu, tetapi malahan emosi yang dialami oleh individu merupakan akibat dari gejala-gejala kejasmanian.
3.      Teori Kepribadian
Menurut teori ini, emosi merupakan suatu aktivitas pribadi, dimana pribadi tidak dapat dipisah-pisahkan dalam jasmani dan psikis sebagai dua substansi yang terpisah karena itu, maka emosi meliputi pula perubahan-perubahan kejasmanian.
B.    Berdasar teori perkembangan dalam Papalia, olds, dan Feldman (2002) dan Santrock (2002), menyatakan bahwa periode anak merupakan tahap awal kehidupan individu yang akan menentukan sikap, nilai, perilaku, dan kepribadian individu di masa depan. Menurut Broufenbrenner (dalam Santrock, 2000 dan Patmonodewo, 2000), perkembangan anak dipengaruhi oleh lima sistem lingkungan yang terdiri dari : (1.) mikrosistem; (2.) mesosistem; (3.) eksosistem; (4.) makrosistem; dan (5) kronosistem. Menurut Wenar (1994),lingkungan terdekat anak adalah lingkungan yang terkait interpersonal, yang menekankan pada interaksi antar individu sepserti antara anak dan orang tua, saudara kandung, teman sebaya dan guru..



Tidak ada komentar:

Posting Komentar