MAKALAH
JENIS-JENIS, KARAKTERISTIK DAN
PENGGUNAAN JENIS-JENIS MEDIA PEMBELAJARAN
Disusun
oleh kelompok 6:
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK
USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2016
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Memasuki era global seperti sekarang
ini peran ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan yang sangat
signifikan terhadap berbagai dimensi kehidupan manusia, baik dalam ekonomi,
sosial, budya maupun pendidikan. Oleh karena itu agar pendidikan tidak
tertinggal dari perkembangan IPTEK tersebut perlu penyesuaian-penyesuaian,
terutama sekali yang berkaiatan dengan faktor-faktor pengajaran disekolah.
Salah satu faktor tersebut adalah media pembelajaran yang perlu dipelajari dan
dikuasai guru/calon guru, sehingga mereka dapat menyampaikan materi pelajaran
kepada para siswa secara baik berdaya guna dan berhasil guna.
Hasil penelitian telah
memperlihatkan media telah menunjukkan keunggulanya membantu para guru dan staf
pengajar dalam menyampaikan pesan pembelajaran serta lebih cepat dan lebih
mudah ditangkap oleh para siswa. Media memiliki kekuatan-kekuatan yang positif
dan sinergi yang mampu merubah sikap dan tingkah laku mereka kearah perubahan
yang kreatif dan dinamis. Dalam hal itu peran media sangat dibutuhkan dalam
pembelajaran dimana perkembangannya saat ini media bukan lagi dipandang sekedar
alat bantu tetapi merupakan bagian yang penting dalam sistem pendidikan dan
pembelajaran.
1.2
Rumusan Masalah
1. Apa sajakah jenis-jenis media
pembelajaran ?
2. Bagaimanakah karakteristik media
pembelajaran ?
3. Bagaimanakah penggunaan setia jenis
media pembelajaran ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui jenis – jenis media
pembelajaran
2. Memahami karakteristik media
pembelajaran
3. Mengetahui dan memahami penggunaan
setiap jenis media pembelajaran
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Jenis-Jenis Media Pembelajaran
Media pembelajaran banyak sekali jenis dan macamnya.
Mulai dari yang paling sederhana dan murah sampai media yang paling canggih dan
mahal harganya. Ada media yang dapat dibuat oleh guru sendiri dan ada media
yang diproduksi pabrik. Ada media yang sudah tersedia di lingkungan yang
langsung dapat kita manfaatkan, ada pula media yang secara khusus sengaja
dirancang untuk keperluan pembelajaran. Meskipun media banyak ragamnya, namun
kenyataannya tidak banyak jenis media yang biasa digunakan oleh guru di
sekolah.
Beberapa media yang paling akrab dan hampir semua sekolah
memanfaatkan adalah media cetak (buku) dan papan tulis. Selain itu, banyak juga
sekolah yang telah memanfaatkan jenis media lain seperti gambar, model,
overhead projektor (OHP) dan obyek‑obyek nyata. Sedangkan media lain seperti
kaset audio, video, VCD, slide (film bingkai), serta program pembelajaran
komputer masih jarang digunakan meskipun sebenamya sudah tidak asing lagi bagi
sebagian besar guru. Meskipun demikian, sebagai seorang guru alangkah baiknya
Anda mengenal beberapa jenis media pembelajaran tersebut. Hal ini dimaksudkan
agar mendorong kita untuk mengadakan dan memanfaatkan media tersebut dalam
kegiatan pembelajaran di kelas.
Ada berbagai cara dan sudut pandang untuk menggolongkan
jenis media. Rudy Bretz (1971), misalnya, mengidentifikasi jenis‑jenis media
berdasarkan tiga unsur pokok, yaitu: suara, visual dan gerak. Berdasarkan tiga
unsur tersebut, Bretz mengklasifikasikan media ke dalam delapan kelompok,
yaitu: (1) media audio,
(2) media cetak, (3) media visual diam, (4) media visual gerak, (5) media audio
semi gerak, (6) media semi gerak, (7) media audio visual diam, serta (8) media
audio visual gerak.
Anderson
(1976) mengelompokkan media menjadi sepuluh golongan sebagai berikut:
No.
|
Golongan
Media
|
Contoh
dalam Pembelajaran
|
1.
|
Audio
|
Kaset audio,
siaran radio, CID, telepon
|
2.
|
Cetak
|
Buku pelajaran,
modul, brosur, leaflet, gambar
|
3.
|
Audio cetak
|
Kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis
|
4.
|
Proyeksi visual diam
|
Overhead transparansi (OHT), film bingkai
(slide)
|
5.
|
Proyeksi audio visual diam
|
Film bingkai (slide) bersuara.
|
6.
|
Visual gerak
|
Film bisu
|
7.
|
Audio
visual gerak
|
Film
gerak bersuara, video NCD, televisi
|
8.
|
Obyek
fisik
|
Benda
nyata, model, spesimen
|
9.
|
Manusia
dan lingkungan
|
Guru,
pustakawan, laboran
|
10.
|
Komputer
|
CAI (pembelajaran berbantuan komputer) dan CBI (pembelajaran
berbasis komputer)
|
Sementara itu, Schramm (1985) menggolongkan media atas
dasar kompleksnya suatu media. Atas dasar itu, Schramm membagi media menjadi
dua golongan yaitu: media besar (media yang mahal dan kompleks) dan media kecil
(media sederhana dan murah). Termasuk media besar misalnya: film, televise, dan
video NCD, sedangkan yang termasuk media kecil misalnya: slide, audio,
transparansi, dan teks. Selain itu Schramm juga membedakan media atas dasar
jangkauannya, yaitu media masal (liputannya luas dan serentak), media kelompok
(liputannya seluas ruangan tertentu), dan media individual (untuk perorangan).
Termasuk media masal adalah radio dan televisi. Termasuk media kelompok adalah:
kaset audio, video, OHP, dan slide. Sedangkan yang termasuk media individual
adalah: buku teks, telepon, dan program komputer pembelajaran (CAI).
Sementara itu, dari sekian banyak jenis media yang dapat
dimanfaatkan dalam pembelajaran, Henich dkk (1996) membuat klasifikasi media
yang lebih sederhana sebagai berikut: (1) media yang tidak diproyeksikan, (2)
media yang diproyeksikan, (3) media audio, (4) media video, (5) media berbasis
komputer, dan (6) multi media kit.
Dari beberapa pengelompokkan media tersebut, kita dapat
melihat bahwa hingga kini belum ada suatu pengelompokkan media yang mencakup
segala aspek, khususnya untuk keperluan pembelajaran. Pengelompokkan yang ada,
dilakukan atas bermacam-macam kepentingan. Masih ada pengelompokan yang dibuat
oleh ahli lain. Namun apapun dasar yang digunakan dalam pengelompokan itu,
tujuannya sama yaitu agar orang lebih mudah mempelajarinya.
Sebagai seorang guru, sebaiknya Anda mengikuti
perkembangan teknologi khususnya yang berkaitan dengan media pembelajaran.
Sehingga paling tidak kita dapat lebih mengenalnya. Beberapa jenis media tentu
pernah Anda gunakan, beberapa jenis yang lain mungkin juga sudah Anda kenal
meskipun belum pernah menggunakannya dalam pembelajaran. Jenis media mana yang
akan kita gunakan, sangat tergantung pada kebutuhan dan kondisi yang ada di lapangan.
2.2
Karakteristik Media Pembelajaran
Setiap jenis
media, mempunyai karakteristik (kekhasan) tertentu, yang berbeda‑beda satu sama
lain.
Berikut karakteristik media pembelajaran yang ssering di gunakan :
a. Media yang tidak
diproyeksikan
Kelompok media
ini sering disebut sebagai media pameran (displayed
media). Jenis media yang tidak diproyeksikan antara lain; realia, model,
dan grafis. Ketiga jenis media ini dapat dikategorikan sebagai media sederhana
yang penyajiannya tidak memerlukan tenaga listrik. Walaupun demikian media ini
sangat penting bagi siswa karena mampu menciptakan kegiatan pembelajaran
menjadi lebih hidup dan lebih menarik.
(1). Media realia
Media realia adalah benda nyata yang digunakan
sebagai bahan atau sumber belajar. Pemanfaatan media realia tidak harus
dihadirkan secara nyata dalam ruang kelas, melainkan dapat juga dengan cara
mengajak siswa melihat langsung (observasi) benda nyata tersebut ke lokasinya.
Realia dapat digunakan dalam kegiatan belajar dalam bentuk sebagaimana adanya,
tidak perlu dimodifikasi, tidak ada pengubahan kecuali dipindahkan dari kondisi
lingkungan aslinya. Ciri media realia yang asli adalah benda yang masih dalam
keadaan utuh, dapat dioperasikan, hidup, dalam ukuran yang sebenarnya, dan
dapat dikenali sebagai wujud aslinya. Media realia sangat bermanfaat terutama
bagi siswa yang tidak memiliki pengalaman terhadap benda tertentu. Misalnya
untuk mempelajari binatang langka, siswa diajak melihat badak yang ada di kebun
binatang. Selain observasi dalam kondisi aslinya, penggunaan media realia juga
dapat dimodifikasi. Modifikasi media realia bisa berupa: potongan benda (cutaways), benda contoh (specimen), dan pameran (exhibid).
Secara teori,
penggunaan media realia ini banyak kelebihannya, misalnya dapat memberikan
pengalaman nyata kepada siswa.
(b). Media model
Media model diartikan sebagai benda tiruan
dalam wujud tiga dimensi yang merupakan representasi atau pengganti dari benda
yang sesungguhnya. Penggunaan model sebagai media dalam pembelajaran
dimaksudkan untuk mengatasi kendala tertentu untuk pengadaan realia. Model
suatu benda dapat dibuat dengan ukuran yang lebih besar, lebih kecil atau sama
dengan benda sesungguhnya. Model juga bisa dibuat dalam wujud yang lengkap
seperti aslinya, bisa juga lebih disederhanakan hanya menampilkan bagian/ciri
yang penting. Contoh model adalah: candi borobudur, pesawat terbang atau tugu
monas yang dibuat dalam bentuk mini.
(c). Media grafis
Media grafis
tergolong jenis media visual yang menyalurkan pesan lewat simbol‑simbol visual.
Grafis juga berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran,
dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika hanya
dijelaskan melalui penjelasan verbal saja. Banyak konsep yang justru lebih
mudah dijelaskan melalui gambar daripada menggunakan kata kata verbal. Ingat
ungkapan "Satu gambar berbicara seribu kata".
Semua media
grafis, baik itu berupa gambar, sketsa bagan, grafik atau media visual yang
lain harus dibuat dengan memperhatikan prinsip‑prinsip umum. Sebagai salah satu
media visual, grafis harus diusahakan memenuhi ketentuan‑ketentuan agar
menghasilkan visual yang komunikatif. Untuk lebih mudah diingat, ketentuan
tersebut dinyatakan dalam akronim "VISUALS" (singkatan dari Visible,
Interesting, Simple, Useful, Accurate, Ligitimate, dan Structured). Secara
singkat prinsip umum pembuatan visual itu dapat dijelaskan sebagai berikut.
Visible
berarti mudah dilihat oleh seluruh sasaran didik yang akan memanfaatkan media
yang kita buat. Interesting artinya
menarik, tidak monoton dan fidak membosankan. Simple artinya sederhana, singkat, dan tidak berlebihan. Usefulmaksudnya adalah visual yang
ditampilkan harus dipilih yang benar-benar bermanfaat bagi sasaran didik.
Jangan menayangkan tulisan terlalu banyak yang sebenamya kurang penting. Accurate artinya isinva harus benar dan
tepat sasaran. Jika pesan yang dikemas dalam media visual salah, maka dampak
buruknya akan sulit terhapus dari ingatan siswa. Legitimate adalah bahwa visual yang ditampilkan harus sesuatu yang
sah dan masuk akal. Visual yang tidak logis atau tidak lazim akan dianggap
janggal oleh anak. Structured
maksudnya visual harus terstruktur atau tersusun dengan baik, sistematis, dan
runtut sehingga mudah dipahami pesannya.
Media grafis
banyak jenisnya, misalnya: gambar/foto, sketsa, bagan, diagram, grafik, poster,
kartun dan sebagainya.
b.
Media yang
diproyeksikan
(a). Transparansi OHP
Transparansi OHP visualnya diproyeksikan ke layar
menggunakan proyektor. Media ini terdiri dari dua perangkat, yaitu perangkat
lunak (software) dan perangkat keras
(hardware). Perangkat lunaknya berupa
transparansi yang disebut OHT (overhead
transparancy). Sedangkan perangkat lunaknya adalah OHP (overhead projector). Beberapa kelebihan
media transparansi OHP adalah:
• tidak memerlukan ruangan gelap, sehingga aktivitas belajar siswa dapat
berjalan seperti biasa
• praktis,
dapat dipergunakan untuk semua ukuran kelas dan ruangan, dan bisa disajikan
tanpa layar khusus (dapat langsung ke dinding kelas)
• memberi
kemungkinan siswa mencatat informasi yang ditayangkan
•
bisa disajikan dengan berbagai variasi yang menarik
sehingga tidak membosankan
• transparansi dapat dicopy dan dibagikan kepada
siswa sebagai hand out
• dapat dipakai guru sebagai pointer (pokok‑pokok materi)
• dapat dipakai berulang‑ulang
• visual yang disajikan
jauh lebih menarik dibandingkan kalau hanya digambar di papan tulis
• guru
dapat bertatap muka (tidak perlu membelakangi siswa) sambil menggunakan OHP
• lebih bersih dan sehat jika dibandingkan
dengan menggunakan kapur dan papan tulis
`Meskipun banyak kelebihannya media ini juga memiliki kelemahan yang perlu
diperhatikan, yaitu:
• tergantung
pada adanya aliran listrik
•
urutan penyajianya mudah kacau jika sebelumnya tidak
dipersiapkan secara sistematis
• untuk
jenis OHP tertentu, tidak mudah dibawa kemana-mana.
(b). Film Bingkai/slide
Film bingkai/slide adalah suatu film transparan yang
umumnya berukuran 35 mm. Dalam satu paket program film bingkai berisi beberapa
bingkai film yang terpisah satu sama lain. Sebagai suatu program, maka durasi
(lama putar) film bingkai sangat bervariasi, tergantung jumlah bingkai filmnya.
Waktu yang diperlukan untuk menayangkan setiap bingkai juga bervariasi. Film
bingkai ada juga yang dilengkapi dengan paralatan audio, sehingga selain
gambar, juga bisa menyajikan suara
c.
Media Audio
Media audiotermasuk media yang sudah memasyarakat hingga
ke pelosok pedesaan. Contoh dari media audio ini adlah kaset.Program kaset
audio merupakan sumber yang cukup ekonomis karena biaya yang diperlukan untuk
pengadaan dan perawatan cukup murah. Beberapa kelebihan program audio adalah:
• materi pelajaran yang sudah terekam tak akan berubah,
jika diperlukan bisa digandakan berkali‑kali
sesuai jumlah yang dibutuhkan.
• untuk
jumlah sasaran yang banyak, biaya produksi dan penggandaannya relatif murah
• jika
diperlukan, rekaman dapat dihapus dan kasetnya masih dapat dipergunakan
• program kaset audio dapat menyajikan kegiatan,
materi pelajaran dan sumber belajar yang berasal dari luar kelas/sekolah
seperti: hasil wawancara, rekaman peristiwa, dan dokumentasi sehingga dapat
memperkaya pengalaman belajar siswa.
` Program audio sangat cocok untuk menyajikan materi
pelajaran yang bersifat auditif, seperti pelajaran bahasa asing dan seni suara.
Program audio mampu menciptakan suasana yang imajinatif dan membangkitkan
sentuhan emosional bagi siswa di hati siswa.
Adapun kelemahannya adalah:
• daya
jangkaunya terbatas, tidak bisa didengarkan secara masal (kecuali disiarkan
melalui radio)
• cenderung verbalistik karena semua informasi
hanya disajikan melalui suara, sehingga sulit dipergunakan untuk menyajikan
materi yang bersifat sangat teknis, praktek, dan eksak.
d. Media video
Media video
merupakan salah satu jenis media audio visual. Jenis media audio visual lain
misalnya film. Sebagian besar
fungsi film sudah bisa digantikan oleh media video. Biaya produksi dan
perawatan video juga lebih murah. dibandingkan film. Pengoperasianyapun jauh
lebih praktis. Sehingga tak heran bila media video lebih populer dan diminati dibandingkan
media film. Oleh sebab itu saat ini media video telah banyak diproduksi untuk
keperluan pembelajaran.
Pemanfaatan
video dalam proses pembelajaran di sekolah bukan lagi sesuatu yang aneh. Saat
ini banyak sekolah yang telah memiliki dan memanfaatkan program video
pembelajaran di sekolah. Sebagai
media audio visual, video dapat menampilkan suara, gambar, dan gerakan,
sekaligus. Sehingga media ini efektif untuk menyajikan berbagai
2.3 Penggunaan
Jenis-Jenis Media Pembelajaran
salah satu ciri media pembelajaran
adalah mengandung dan membawa pesan atau informasi kepada penerima yaitu
peserta didik. Sebagian media dapat mengolah pesan dan respon siswa sehingga
media sering disebut media interaktif. Media digunakan untuk memenuhi kebutuhan
belajar dan kemampuan siswa sehingga siswa dapat aktif berpartisipasi dalam
proses belajar mengajar.
Berikut prinsip – prinsip
penggunaan dan pengembangan media pembelajaran menurut Taksonomi lesin dan
kawan – kawan (1992) yaitu
1. media berbasis manusia
Media berbasis manusia merupakan
media tertua yang digunakan untuk mengirim dan mengomunikasikan pesan atau
informasi. Media ini bermanfaat untuk mengubah sikap atau ingin secara langsung
terlibat dengan pemantauan pembelajaran siswa. Misalnya, media manusia dapat mengarahkan
dan mempengarui proses belajar melalui eksplorasi terbimbing dengan
menganalisis dari waktu ke waktu apa yang terjadi pada lingkungan belajar.
Media berbasis manusia memiliki dua
teknik yang efektif yaitu rancangan yang berpusat pada masalah dan bertanya ala
socrates. Langkah – langkah rancangan jenis pembelajaran ini adalah
1. merumuskan masalah yang relefan
2.
mengidentifikasi pengetahuan dan ketrampilan yang terkait untuk
memecahkan masalah.
3. mengajarkan bahwa pengetahuan
itu penting.
4. menuntun siswaa untuk
bereksplorasi.
5. mengembangkan masalah
6. memberikan masalah baru untuk
dipecahkan siswa.
2 media berbasis cetakan
Media
berbasis cetakan yang paling umum dikenal adalah buku teks, jurnal, majalah,
dan lembaran lepas. Teks berbasis cetakan menuntut enam elemen yang perlu
diperhatikan pada saat merancang yaitu konsistensi, format, organisasi, daya
tarik, ukuran huruf dan penggunaan spasi kosong.
Pembelajaran berbasisi teks mulai
popular pada tahun 1960 dengan istilah pembelajaran program(programed instruction) yang merupakan
materi untuk belajar materi. Beberapa cara yang digunakan untuk menarik
perhatian pada tehs adalah warna, huruf, dan kotak. Warna digunakan sebagai
alat penuntun dan penarik perhatian kepada informasi yang penting, misalnya
kata kunci dapat diberi tekanan dengan cetakan warna merah.
3. Media berbasis
visual
Media berbasis visual (image) atau perumpamaan
memegang peran yang sangat penting dalam proses belajar. Media visual dapat
memperlancar pemahaman (misalnya melalui elaborasi struktur dan organisasi) dan
memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat
memberikan hubungan antara isis materi pelajaran dengan kuliah nyata.
Ada beberapa prinsip umum yang perlu
diketahui untuk penggunaan efektif media berbasis visual sebagai berikut.
1.
Usahakan visual itu sesederhana mungkin dengan menggunakan gambar garis,
karton, bagan, dan diagram.
2.
Visual digunakan untuk menekankan informasi (sasaran yang terdapat teks)
sehingga pembelajaran dapat terlaksana dengan baik.
3.
Gunakan grafik untuk menggambarkan ikhtisar keseluruhan materi sebelum
menyajikan unit demi unit pelajaran untuk digunakan oleh siswa
mengorganisasikan informasi.
4.
Ulangi sajian visual dan libatkan siswa untuk meningkatkan daya ingat.
5.
Gunakan gambar untuk melukiskan perbedaan konsep-konsep.
6.
Hindari visual yang tak berimbang.
7.
Tekankan kejelasan dan ketepatan dalam semua visual.
8.
Visual yang diproyeksikan harus dapat terbaca dan mudah dibaca.
4.
Media berbasis audio-visual
Media visual yang menggabungkan
penggunaan suara memerlukan pekerjaan tambahan untuk memperokdusinya. Salah
satu pekerjaan penting yang diperlukan dalam media audio-visual adalah
penulisan naskah dan stori board yang memerlukan persiapan yang banyak,
rancangan dan penelitian.
Naskah yang menjadi bahan narasi
disaring dari isi pelajaran yang kemudian disintesis kedalam apa yang ingin ditunjukkan dan dikatakan.
Pada awal pelajaran media harus mempertunjukkan sesuatu yang dapat menarik
perhatian semua siswa.
5.
Media berbasis komputer
Dewasa ini komputer memiliki fungsi
yang berbeda-beda dalam bidang pendidikan dan latihan. Komputer berperan
sebagai menejer dalam bidang pendidikan dan latihan. Komputer berperan sebagai
meneger dalam proses pembelajaran yang dikenal dengan nama computer-managed intruction (CMI). Adapula peran komputer sebagai
pembentu tambahan dalam belajar, pemanfaatannya meliputi penyajian informasi
isi materi pelajaran, latihan, atau kedua-duanya.
BAB
III
PENUTUP
A. Simpulan
Media pembelajaran merupakan
media penyampai informsi atau pesan yang digunakan untuk memperjelas suatu
materi yang akan di sampaikan. Jenis- jenis media pembelajaran di kelompokkan berdasarkan tiga unsur pokok, yaitu: suara, visual dan gerak.
Berdasarkan tiga unsur tersebut, Bretz mengklasifikasikan media ke dalam
delapan kelompok, yaitu: (1)
media audio, (2) media cetak, (3) media visual diam, (4) media visual gerak,
(5) media audio semi gerak, (6) media semi gerak, (7) media audio visual diam,
serta (8) media audio visual gerak.
Karakteristik media
pembelajaran juga berbeda- beda tergantung dari jenis media. Antara media
cetak, media audio, media visual memiliki karakteristik yang unik dan memiliki
kelemahan dan keuntungan masing-masing.
Kami menyadari
dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Maka, kami
menginginkan kritikan dan saran yang membangun sebagai perbaikan di masa yang
akan datang.
You should see how my friend Wesley Virgin's adventure starts in this SHOCKING AND CONTROVERSIAL VIDEO.
BalasHapusWesley was in the military-and shortly after leaving-he unveiled hidden, "SELF MIND CONTROL" secrets that the CIA and others used to get whatever they want.
These are the exact same methods lots of famous people (especially those who "became famous out of nothing") and elite business people used to become rich and famous.
You've heard that you use only 10% of your brain.
That's really because the majority of your BRAINPOWER is UNCONSCIOUS.
Maybe that expression has even occurred IN YOUR very own brain... as it did in my good friend Wesley Virgin's brain seven years ago, while riding an unlicensed, garbage bucket of a vehicle with a suspended driver's license and with $3 on his banking card.
"I'm very fed up with living payroll to payroll! Why can't I turn myself successful?"
You took part in those conversations, isn't it so?
Your very own success story is going to be written. All you have to do is in YOURSELF.
CLICK HERE To Find Out How To Become A MILLIONAIRE