Minggu, 25 Desember 2016

Manajemen Kurikulum PAUD



A.     Pengertian manajemen kurikulum PAUD
Secara etimologis kata manajemen berasal dari bahasa Perancis Kuno ménagement, yang berarti seni melaksanakan dan mengatur. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia. “manajemen adalah proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran” (Depdikbud, 1988:357). Menurut Tim FKIP UMS (2002: 1): manajement berasal dari kata dalam bahasa Inggris to manage yang berarti mengurus, mengatur, melaksanakan, dan mengelola. Sedangkan secara istilah manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan oleh usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi serta pengggunaan daya lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Terry (2005: 1) memberi pengertian manajemen yaitu suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata. Hal tersebut meliputi pengetahuan tentang apa yang harus dilakukan, menetapkan cara bagaimana melakukannya, memahami bagaimana mereka harus melakukannya dan mengukur efektivitas dari usaha-usaha yang telah dilakukan. Dari pengertian yang dikemukakan oleh terry diatas, langkah awal atau yang pertama kali dilakukan oleh seorang manajer adalah Planning (perencanaan). Perencanaan adalah kegiatan yang berkaitan dengan usaha merumuskan suatu program yang didalamnya memuat sesuatu yang akan dilaksanakan, penentuan tujuan, kebijakan arah, prosedur dan tujuan yang harus ditempuh.
Kurikulum, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah ”perangkat mata pelajaran yang diajarkan pada lembaga pendidikan” (Depdiknas, 1988: 234). Sedangkan menurut Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (2006: 7), dinyatakan bahwa ”kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, mata pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Secara singkat menurut Nasution kurikulum adalah suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses belajar mengajar di bawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf pengajarnya ( Nasution, 1989: 5). Sehingga kurikulum sangat penting dalam dunia pendidikan, kurikulum disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan yang harus dicapai serta pengalaman belajar yang harus didapatkan oleh para peserta didik. Dengan demikian dalam merumuskan kurikulum harus memperhatikan beberapa faktor penting, misalnya faktor perkembangan dan psikologi peserta didik, lingkungan sekitar, serta teknologi di masing – masing jenjang pendidikan. Mengingat objek dalam pendidikan adalah manusia yang memiliki rasa serta pengetahuan teknologi yang terus mengalami kemajuan, maka tidak salah jika  rumusan kurikulum sebagaimana yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan selalu menunjukkan kecenderungan untuk berubah.
Dengan demikian yang dimaksud dengan manajemen kurikulum adalah upaya untuk mengurus, mengatur, dan mengelola perangkat mata pelajaran yang akan diajarkan pada lembaga pendidikan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Manajemen dalam perencanaan kurikulum dapat diartikan sebagai keahlian atau kemampuan merencanakan dan mengorganisasi kurikulum. Siapa yang bertanggungjawab dan bagaimana perencanaan kurikulum itu dilaksanakan secara profesional merupakan dua hal yang perlu diungkapkan dalam perencanaan kurikulum.

Sabtu, 24 Desember 2016

makalah jenis-jenis media pembelajaran



MAKALAH
JENIS-JENIS, KARAKTERISTIK DAN PENGGUNAAN JENIS-JENIS MEDIA PEMBELAJARAN

Disusun oleh kelompok 6:
                       
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2016
BAB I

PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Memasuki era global seperti sekarang ini peran ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan yang sangat signifikan terhadap berbagai dimensi kehidupan manusia, baik dalam ekonomi, sosial, budya maupun pendidikan. Oleh karena itu agar pendidikan tidak tertinggal dari perkembangan IPTEK tersebut perlu penyesuaian-penyesuaian, terutama sekali yang berkaiatan dengan faktor-faktor pengajaran disekolah. Salah satu faktor tersebut adalah media pembelajaran yang perlu dipelajari dan dikuasai guru/calon guru, sehingga mereka dapat menyampaikan materi pelajaran kepada para siswa secara baik berdaya guna dan berhasil guna.
Hasil penelitian telah memperlihatkan media telah menunjukkan keunggulanya membantu para guru dan staf pengajar dalam menyampaikan pesan pembelajaran serta lebih cepat dan lebih mudah ditangkap oleh para siswa. Media memiliki kekuatan-kekuatan yang positif dan sinergi yang mampu merubah sikap dan tingkah laku mereka kearah perubahan yang kreatif dan dinamis. Dalam hal itu peran media sangat dibutuhkan dalam pembelajaran dimana perkembangannya saat ini media bukan lagi dipandang sekedar alat bantu tetapi merupakan bagian yang penting dalam sistem pendidikan dan pembelajaran.

1.2    Rumusan Masalah
1.       Apa sajakah jenis-jenis media pembelajaran ?
2.       Bagaimanakah karakteristik media pembelajaran ?
3.       Bagaimanakah penggunaan setia jenis media pembelajaran ?

1.3 Tujuan
1.       Mengetahui jenis – jenis media pembelajaran
2.       Memahami karakteristik media pembelajaran
3.       Mengetahui dan memahami penggunaan setiap jenis media pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Jenis-Jenis Media Pembelajaran
Media pembelajaran banyak sekali jenis dan macamnya. Mulai dari yang paling sederhana dan murah sampai media yang paling canggih dan mahal harganya. Ada media yang dapat dibuat oleh guru sendiri dan ada media yang diproduksi pabrik. Ada media yang sudah tersedia di lingkungan yang langsung dapat kita manfaatkan, ada pula me­dia yang secara khusus sengaja dirancang untuk keperluan pembelajaran. Meskipun media banyak ragamnya, namun kenyataannya tidak banyak jenis media yang biasa digunakan oleh guru di sekolah.
Beberapa media yang paling akrab dan hampir semua sekolah memanfaatkan adalah media cetak (buku) dan papan tulis. Selain itu, banyak juga sekolah yang telah memanfaatkan jenis media lain seperti gambar, model, overhead projektor (OHP) dan obyek‑obyek nyata. Sedangkan media lain seperti kaset audio, video, VCD, slide (film bingkai), serta program pembelajaran komputer masih jarang digunakan meskipun sebenamya sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar guru. Meskipun demikian, sebagai seorang guru alangkah baiknya Anda mengenal beberapa jenis media pembelajaran tersebut. Hal ini dimaksudkan agar mendorong kita untuk mengadakan dan memanfaatkan media tersebut dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
Ada berbagai cara dan sudut pandang untuk meng­golongkan jenis media. Rudy Bretz (1971), misalnya, mengidentifikasi jenis‑jenis media berdasarkan tiga unsur pokok, yaitu: suara, visual dan gerak. Berdasarkan tiga unsur tersebut, Bretz mengklasifikasikan media ke dalam delapan kelompok, yaitu: (1) media audio, (2) media cetak, (3) media visual diam, (4) media visual gerak, (5) media audio semi gerak, (6) media semi gerak, (7) media audio visual diam, serta (8) media audio visual gerak.
Anderson (1976) mengelompokkan media menjadi sepuluh golongan sebagai berikut:
No.
Golongan Media
Contoh dalam Pembelajaran
1.
 Audio
 Kaset audio, siaran radio, CID, telepon
2.
 Cetak
 Buku pelajaran, modul, brosur, leaflet, gambar
3.
 Audio cetak
 Kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis
4.
 Proyeksi visual diam
 Overhead transparansi (OHT), film bingkai (slide)
5.
 Proyeksi audio visual diam
 Film bingkai (slide) bersuara.
6.
 Visual gerak
 Film bisu
7.
Audio visual gerak
Film gerak bersuara, video NCD, televisi
8.
Obyek fisik
Benda nyata, model, spesimen
9.
Manusia dan lingkungan
Guru, pustakawan, laboran
10.
Komputer
CAI (pembelajaran berbantuan komputer) dan CBI (pembelajaran berbasis komputer)

Sementara itu, Schramm (1985) menggolongkan media atas dasar kompleksnya suatu media. Atas dasar itu, Schramm membagi media menjadi dua golongan yaitu: media besar (media yang mahal dan kompleks) dan media kecil (media sederhana dan murah). Termasuk media besar misalnya: film, televise, dan video NCD, sedangkan yang termasuk media kecil misalnya: slide, audio, transparansi, dan teks. Selain itu Schramm juga membedakan media atas dasar jangkauannya, yaitu media masal (liputannya luas dan serentak), media kelompok (liputannya seluas ruangan tertentu), dan media individual (untuk perorangan). Termasuk media masal adalah radio dan televisi. Termasuk media kelompok adalah: kaset audio, video, OHP, dan slide. Sedangkan yang termasuk media individual adalah: buku teks, telepon, dan program komputer pembelajaran (CAI).
Sementara itu, dari sekian banyak jenis media yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran, Henich dkk (1996) membuat klasifikasi media yang lebih sederhana sebagai berikut: (1) media yang tidak diproyeksikan, (2) media yang diproyeksikan, (3) media audio, (4) media video, (5) media berbasis komputer, dan (6) multi media kit.
Dari beberapa pengelompokkan media tersebut, kita dapat melihat bahwa hingga kini belum ada suatu pengelompokkan media yang mencakup segala aspek, khususnya untuk keperluan pembelajaran. Pengelompokkan yang ada, dilakukan atas bermacam-­macam kepentingan. Masih ada pengelompokan yang dibuat oleh ahli lain. Namun apapun dasar yang digunakan dalam pengelompokan itu, tujuannya sama yaitu agar orang lebih mudah mempelajarinya.
Sebagai seorang guru, sebaiknya Anda mengikuti perkembangan teknologi khususnya yang berkaitan dengan media pembelajaran. Sehingga paling tidak kita dapat lebih mengenalnya. Beberapa jenis media tentu pernah Anda gunakan, beberapa jenis yang lain mungkin juga sudah Anda kenal meskipun belum pernah menggunakannya dalam pembelajaran. Jenis media mana yang akan kita gunakan, sangat tergantung pada kebutuhan dan kondisi yang ada di lapangan.

2.2 Karakteristik Media Pembelajaran
Setiap jenis media, mempunyai karakteristik (kekhasan) tertentu, yang berbeda‑beda satu sama lain. Berikut karakteristik media pembelajaran yang ssering di gunakan :
a.    Media yang tidak diproyeksikan
Kelompok media ini sering disebut sebagai media pameran (dis­played media). Jenis media yang tidak diproyeksikan antara lain; realia, model, dan grafis. Ketiga jenis media ini dapat dikategorikan sebagai media sederhana yang penyajiannya tidak memerlukan tenaga listrik. Walaupun demikian media ini sangat penting bagi siswa karena mampu menciptakan kegiatan pembelajaran menjadi lebih hidup dan lebih menarik.
(1). Media realia
 Media realia adalah benda nyata yang digunakan sebagai bahan atau sumber belajar. Pemanfaatan media realia tidak harus dihadirkan secara nyata dalam ruang kelas, melainkan dapat juga dengan cara mengajak siswa melihat langsung (observasi) benda nyata tersebut ke lokasinya. Realia dapat digunakan dalam kegiatan belajar dalam bentuk sebagaimana adanya, tidak perlu dimodifikasi, tidak ada pengubahan kecuali dipindahkan dari kondisi lingkungan aslinya. Ciri media realia yang asli adalah benda yang masih dalam keadaan utuh, dapat dioperasikan, hidup, dalam ukuran yang sebenarnya, dan dapat dikenali sebagai wujud aslinya. Media realia sangat bermanfaat terutama bagi siswa yang tidak memiliki pengalaman terhadap benda tertentu. Misalnya untuk mempelajari binatang langka, siswa diajak melihat badak yang ada di kebun binatang. Selain observasi dalam kondisi aslinya, penggunaan media realia juga dapat dimodifikasi. Modifikasi media realia bisa berupa: potongan benda (cutaways), benda contoh (specimen), dan pameran (exhibid).
Secara teori, penggunaan media realia ini banyak kelebihannya, misalnya dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa.
(b). Media model
 Media model diartikan sebagai benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model sebagai media dalam pembelajaran dimaksudkan untuk mengatasi kendala tertentu untuk pengadaan realia. Model suatu benda dapat dibuat dengan ukuran yang lebih besar, lebih kecil atau sama dengan benda sesungguhnya. Model juga bisa dibuat dalam wujud yang lengkap seperti aslinya, bisa juga lebih disederhanakan hanya menampilkan bagian/ciri yang penting. Contoh model adalah: candi borobudur, pesawat terbang atau tugu monas yang dibuat dalam bentuk mini.

(c). Media grafis
Media grafis tergolong jenis media visual yang menyalurkan pesan lewat simbol‑simbol visual. Grafis juga berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika hanya dijelaskan melalui penjelasan verbal saja. Banyak konsep yang justru lebih mudah dijelaskan melalui gambar daripada menggunakan kata kata verbal. Ingat ungkapan "Satu gambar berbicara seribu kata".
Semua media grafis, baik itu berupa gambar, sketsa bagan, grafik atau media visual yang lain harus dibuat dengan memperhatikan prinsip‑prinsip umum. Sebagai salah satu media visual, grafis harus diusahakan memenuhi ketentuan‑ketentuan agar menghasilkan visual yang komunikatif. Untuk lebih mudah diingat, ketentuan tersebut dinyatakan dalam akronim "VISUALS" (singkatan dari Visible, Interesting, Simple, Useful, Accurate, Ligitimate, dan Structured). Secara singkat prinsip umum pembuatan visual itu dapat dijelaskan sebagai berikut.
Visible berarti mudah dilihat oleh seluruh sasaran didik yang akan memanfaatkan media yang kita buat. Interesting artinya menarik, tidak monoton dan fidak membosankan. Simple artinya sederhana, singkat, dan tidak berlebihan. Usefulmaksudnya adalah visual yang ditampilkan harus dipilih yang benar-benar bermanfaat bagi sasaran didik. Jangan menayangkan tulisan terlalu banyak yang sebenamya kurang penting. Accurate artinya isinva harus benar dan tepat sasaran. Jika pesan yang dikemas dalam media visual salah, maka dampak buruknya akan sulit terhapus dari ingatan siswa. Legitimate adalah bahwa visual yang ditampilkan harus sesuatu yang sah dan masuk akal. Visual yang tidak logis atau tidak lazim akan dianggap janggal oleh anak. Structured maksudnya visual harus terstruktur atau tersusun dengan baik, sistematis, dan runtut sehingga mudah dipahami pesannya.
Media grafis banyak jenisnya, misalnya: gambar/foto, sketsa, bagan, diagram, grafik, poster, kartun dan sebagainya.
b.  Media yang diproyeksikan
(a). Transparansi OHP
Transparansi OHP visualnya diproyeksikan ke layar menggunakan proyektor. Media ini terdiri dari dua perangkat, yaitu perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware). Perangkat lunaknya berupa transparansi yang disebut OHT (overhead transparancy). Sedangkan perangkat lunaknya adalah OHP (overhead pro­jector). Beberapa kelebihan media transparansi OHP adalah:
• tidak memerlukan ruangan gelap, sehingga aktivitas belajar siswa dapat berjalan seperti biasa
 praktis, dapat dipergunakan untuk semua ukuran kelas dan ruangan, dan bisa disajikan tanpa layar khusus (dapat langsung ke dinding kelas)
 memberi kemungkinan siswa mencatat informasi yang ditayangkan
bisa disajikan dengan berbagai variasi yang menarik sehingga tidak membosankan
 transparansi dapat dicopy dan dibagikan kepada siswa sebagai hand out
  dapat dipakai guru sebagai pointer (pokok‑pokok materi)
  dapat dipakai berulang‑ulang
• visual yang disajikan jauh lebih menarik dibandingkan kalau hanya digambar di papan tulis
• guru dapat bertatap muka (tidak perlu membelakangi siswa) sambil menggunakan OHP
    lebih bersih dan sehat jika dibandingkan dengan menggunakan kapur dan papan tulis
`Meskipun banyak kelebihannya media ini juga memiliki kelemahan yang perlu diperhatikan, yaitu:
  tergantung pada adanya aliran listrik
urutan penyajianya mudah kacau jika sebelumnya tidak dipersiapkan secara sistematis
  untuk jenis OHP tertentu, tidak mudah dibawa kemana­-mana.
(b). Film Bingkai/slide
Film bingkai/slide adalah suatu film transparan yang umumnya berukuran 35 mm. Dalam satu paket program film bingkai berisi beberapa bingkai film yang terpisah satu sama lain. Sebagai suatu program, maka durasi (lama putar) film bingkai sangat bervariasi, tergantung jumlah bingkai filmnya. Waktu yang diperlukan untuk menayangkan setiap bingkai juga bervariasi. Film bingkai ada juga yang dilengkapi dengan paralatan audio, sehingga selain gambar, juga bisa menyajikan suara
c. Media Audio
Media audiotermasuk media yang sudah memasyarakat hingga ke pelosok pedesaan. Contoh dari media audio ini adlah kaset.Program kaset audio merupakan sumber yang cukup ekonomis karena biaya yang diperlukan untuk pengadaan dan perawatan cukup murah. Beberapa kelebihan program audio adalah:
materi pelajaran yang sudah terekam tak akan berubah, jika diperlukan bisa digandakan  berkali‑kali sesuai jumlah yang dibutuhkan.
• untuk jumlah sasaran yang banyak, biaya produksi dan penggandaannya relatif murah
  jika diperlukan, rekaman dapat dihapus dan kasetnya masih dapat dipergunakan
  program kaset audio dapat menyajikan kegiatan, materi pelajaran dan sumber belajar yang berasal dari luar kelas/sekolah seperti: hasil wawancara, rekaman peristiwa, dan dokumentasi sehingga dapat memperkaya pengalaman belajar siswa.
`      Program audio sangat cocok untuk menyajikan materi pelajaran yang bersifat auditif, seperti pelajaran bahasa asing dan seni suara. Program audio mampu menciptakan suasana yang imajinatif dan membangkitkan sentuhan emosional bagi siswa di hati siswa.
 Adapun kelemahannya adalah:
  daya jangkaunya terbatas, tidak bisa didengarkan secara masal (kecuali disiarkan melalui radio)
  cenderung verbalistik karena semua informasi hanya disajikan melalui suara, sehingga sulit dipergunakan untuk menyajikan materi yang bersifat sangat teknis, praktek, dan eksak.
d.  Media video
Media video merupakan salah satu jenis media audio visual. Jenis media audio visual lain misalnya film. Sebagian besar fungsi film sudah bisa digantikan oleh media video. Biaya produksi dan perawatan video juga lebih murah. dibandingkan film. Pengoperasianyapun jauh lebih praktis. Sehingga tak heran bila media video lebih populer dan diminati dibandingkan media film. Oleh sebab itu saat ini media video telah banyak diproduksi untuk keperluan pembelajaran.
Pemanfaatan video dalam proses pembelajaran di sekolah bukan lagi sesuatu yang aneh. Saat ini banyak sekolah yang telah memiliki dan memanfaatkan program video pembelajaran di sekolah. Sebagai media audio visual, video dapat menampilkan suara, gambar, dan gerakan, sekaligus. Sehingga media ini efektif untuk menyajikan berbagai

2.3 Penggunaan Jenis-Jenis Media Pembelajaran
salah satu ciri media pembelajaran adalah mengandung dan membawa pesan atau informasi kepada penerima yaitu peserta didik. Sebagian media dapat mengolah pesan dan respon siswa sehingga media sering disebut media interaktif. Media digunakan untuk memenuhi kebutuhan belajar dan kemampuan siswa sehingga siswa dapat aktif berpartisipasi dalam proses belajar mengajar.
Berikut prinsip – prinsip penggunaan dan pengembangan media pembelajaran menurut Taksonomi lesin dan kawan – kawan (1992) yaitu
1. media berbasis manusia
Media berbasis manusia merupakan media tertua yang digunakan untuk mengirim dan mengomunikasikan pesan atau informasi. Media ini bermanfaat untuk mengubah sikap atau ingin secara langsung terlibat dengan pemantauan pembelajaran siswa. Misalnya, media manusia dapat mengarahkan dan mempengarui proses belajar melalui eksplorasi terbimbing dengan menganalisis dari waktu ke waktu apa yang terjadi pada lingkungan belajar.
Media berbasis manusia memiliki dua teknik yang efektif yaitu rancangan yang berpusat pada masalah dan bertanya ala socrates. Langkah – langkah rancangan jenis pembelajaran ini adalah
1. merumuskan masalah yang relefan
2.  mengidentifikasi pengetahuan dan ketrampilan yang terkait untuk memecahkan masalah.
3. mengajarkan bahwa pengetahuan itu penting.
4. menuntun siswaa untuk bereksplorasi.
5. mengembangkan masalah
6. memberikan masalah baru untuk dipecahkan siswa.
2 media berbasis cetakan
            Media berbasis cetakan yang paling umum dikenal adalah buku teks, jurnal, majalah, dan lembaran lepas. Teks berbasis cetakan menuntut enam elemen yang perlu diperhatikan pada saat merancang yaitu konsistensi, format, organisasi, daya tarik, ukuran huruf dan penggunaan spasi kosong.
            Pembelajaran berbasisi teks mulai popular pada tahun 1960 dengan istilah pembelajaran program(programed instruction) yang merupakan materi untuk belajar materi. Beberapa cara yang digunakan untuk menarik perhatian pada tehs adalah warna, huruf, dan kotak. Warna digunakan sebagai alat penuntun dan penarik perhatian kepada informasi yang penting, misalnya kata kunci dapat diberi tekanan dengan cetakan warna merah.
 3. Media berbasis visual
             Media berbasis visual (image) atau perumpamaan memegang peran yang sangat penting dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman (misalnya melalui elaborasi struktur dan organisasi) dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isis materi pelajaran dengan kuliah nyata.
            Ada beberapa prinsip umum yang perlu diketahui untuk penggunaan efektif media berbasis visual sebagai berikut.
1. Usahakan visual itu sesederhana mungkin dengan menggunakan gambar garis, karton, bagan, dan diagram.
2. Visual digunakan untuk menekankan informasi (sasaran yang terdapat teks) sehingga pembelajaran dapat terlaksana dengan baik.
3. Gunakan grafik untuk menggambarkan ikhtisar keseluruhan materi sebelum menyajikan unit demi unit pelajaran untuk digunakan oleh siswa mengorganisasikan informasi.
4. Ulangi sajian visual dan libatkan siswa untuk meningkatkan daya ingat.
5. Gunakan gambar untuk melukiskan perbedaan konsep-konsep.
6. Hindari visual yang tak berimbang.
7. Tekankan kejelasan dan ketepatan dalam semua visual.
8. Visual yang diproyeksikan harus dapat terbaca dan  mudah dibaca.
4. Media berbasis audio-visual
            Media visual yang menggabungkan penggunaan suara memerlukan pekerjaan tambahan untuk memperokdusinya. Salah satu pekerjaan penting yang diperlukan dalam media audio-visual adalah penulisan naskah dan stori board yang memerlukan persiapan yang banyak, rancangan dan penelitian.
            Naskah yang menjadi bahan narasi disaring dari isi pelajaran yang kemudian disintesis kedalam  apa yang ingin ditunjukkan dan dikatakan. Pada awal pelajaran media harus mempertunjukkan sesuatu yang dapat menarik perhatian semua siswa.
5. Media berbasis komputer
            Dewasa ini komputer memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam bidang pendidikan dan latihan. Komputer berperan sebagai menejer dalam bidang pendidikan dan latihan. Komputer berperan sebagai meneger dalam proses pembelajaran yang dikenal dengan nama computer-managed intruction (CMI). Adapula peran komputer sebagai pembentu tambahan dalam belajar, pemanfaatannya meliputi penyajian informasi isi materi pelajaran, latihan, atau kedua-duanya.
           






BAB III
PENUTUP

A.  Simpulan
Media pembelajaran merupakan media penyampai informsi atau pesan yang digunakan untuk memperjelas suatu materi yang akan di sampaikan. Jenis- jenis media pembelajaran di  kelompokkan berdasarkan tiga unsur pokok, yaitu: suara, visual dan gerak. Berdasarkan tiga unsur tersebut, Bretz mengklasifikasikan media ke dalam delapan kelompok, yaitu: (1) media audio, (2) media cetak, (3) media visual diam, (4) media visual gerak, (5) media audio semi gerak, (6) media semi gerak, (7) media audio visual diam, serta (8) media audio visual gerak.
Karakteristik media pembelajaran juga berbeda- beda tergantung dari jenis media. Antara media cetak, media audio, media visual memiliki karakteristik yang unik dan memiliki kelemahan dan keuntungan masing-masing.

B.  Saran
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Maka, kami menginginkan kritikan dan saran yang membangun sebagai perbaikan di masa yang akan datang.